Pertemuan 12 JIT dan Backflush Costing


RESUME PERTEMUAN 11

Chapter 10

A.   Definisi dan Konsep Dasar Just In Time
Suatu definisi yang mencakup seluruh aspek – aspek penting dari JIT diberikan oleh Munzberg (1986), yaitu :“Just In Time adalah suatu metodologi produksi yang bertujuan untuk meningkatkan seluruh performa perusahaan melalui penghapusan segala bentuk waste, yang akan berakibat pada peningkatan kualitas dan membutuhkan peran serta total seluruh karyawan”.
Sistem produksi Just In Time pada awalnya dikembangkan dan di promosikan oleh Toyota Motor Corporation di Jepang. Strategi ini kemudian banyak diadopsi oleh banyak perusahaan Jepang, terutama setalah terjadinya krisis minyak dunia pada tahun 1973. Tujuan utama dari diterapkannya sistem produksi Just In Time ini adalah mengurangi ongkos produksi dan meningkatkan produktivitas total industri secara kesuluruhan dengan cara menghilangkan pemborosan (waste) secara terus menerus (John A. White: Production HandBook, Georgia Institute of Technology, 1987). Sasaran dari strategi produksi Just In Time (JIT).adalah reduksi biaya dan meningkatkan arus perputaran modal (capital turnover ratio) dengan jalan menghilangkan setiap pemborosan (waste) dalam sistem industri. JIT harus dipandang sebagai suatu yang lebih luas daripada sekadar suatu program pengendalian inventori. JIT adalah suatu filosofi yang berfokus pada upaya untuk menghasilkan produk dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan, pada tempat dan waktu yang tepat. http://armandjexo.blogspot.com/2011/10/just-in-time.html

B.   Konsep dasar BackFlush Costing
Backflushing, disebut juga perhitungan biaya backflush (backflush costing) atau akuntansi backflush (backflush accounting), merupakan pendekatan yang dipersingkat atas akuntansi pada aliran biaya manufaktur. Hal ini dapat diterpkan ke sistem JIT yang sudah matang, di mana kecepatan begitu tinggi sehingga akuntansi tradisional tidak praktis. Baik perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan proses, metode umum dalam akumulasi biaya, melibatkan pemeliharaan buku tambahan atas biaya WIP. Buku tambahan ini diperbaharui menggunakan banyak jurnal akuntasi. Jika waktu antara penerimaan bahan baku dan penyelesaian produk dikurangi menjadi beberapa jam, maka kegunaan dari penerlusuran biaya WIP secara hati-hati dapat dipertanyakan karena dua alasan. Pertama, waktu siklus total dalam beberapa jam berarti bahwa jumlah WIP di setiap waktu dalai kecil. Akibatnya, pembebanan biaya secara akurat ke persediaan WIP yang kecil umumnya merupakan hal yang remeh, baik untuk pelaporan keuangan maupun untuk pengendallian WIP. Untuk pelaporan keuangan, estimasi biaya akhir periode dalai mencukupi jika persediaanya sangat kecil. Untuk pengendalian persediaan WIP yang bergerak cepat, ukutan fisik dan observasi visual digunakan. Kedua, meskipun jika seorang manajer ingin menelusuri biaya WIP sevara hati-hati dalam situasi seperti ini, tidak adak teknologi pemrosesan data saat ini yang dapat melakukannya.
C.    Akuntansi Backflush Costing




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pertemuan 12 FOH : Departmentalization

Pertemuan 8 Cost of Quality and Accounting for Production Losses